Advertise

Pages

Pages - Menu

Social Icons

Sample Text

Featured Posts

 
Sabtu, 21 Juli 2012

Perlu Tengara untuk Kastil Batavia

0 komentar
Salam Nusantara !


Ada yang tahu atau pernah berkunjung ke Kastil Batavia di kawasan Kota Tua, Jakarta Utara? Nah sob, ayo kita simak tulisan yang satu ini.

Kastil Batavia, sering disebut-sebut khususnya bagi pecinta sejarah Jakarta beserta bangunan tua-nya. Kastil Batavia kini hanya bisa dinikmati dalam bentuk sejarah maupun foto atau lukisan kuno. Foto dan lukisan kuno pun sulit didapatkan. Lantas di mana sebenarnya letak kastil itu dan bagaimana kondisi lahan bekas kastil berada?


Jika kita mengarah ke Pasar Ikan melalui Jalan Tongkol, di situlah kastil berdiri. Persis di seberang gudang yang di dalamnya terdapat sisa tembok Batavia sisi Timur. Jika bekas gudang rempah di zaman VOC dan sisi tembok ada di sebelah kanan, maka lahan bekas kastil ada di sisi kiri.

Sisa reruntuhan gudang dan tembok di sisi kanan tadi adalah bagian kastil yang masih terlihat. Menurut sejarah, di muka kastil ini, terdapat sebuah lapangan yang disebut Kastelplein—sekarang letaknya sekitar Jalan Tongkol. Lapangan itu mencerminkan pusat kedudukan pemerintahan VOC di abad ke-17 sampai akhir abad ke-18. Kastelplen dapat dikatakan melambangkan masa VOC.

Kastil dibangun oleh Jan Pieterszoon Coen (JP Coen), Gubernur Jenderal VOC, setelah membumihanguskan terlebih dahulu Kota Jayakarta lama pada tahun 1619. Semula Coen ingin memberi nama Niew Hoorn (Hoorn Baru) bagi kota barunya untuk mengingat tempat kelahirannya, Hoorn di Belanda.

Bangunan ini ada di sebelah Timur muara Sungai Ciliwung. Lokasi tersebut sekarang dikenal dengan nama Jalan Tongkol dan Jalan Lodan, Jakarta Utara. Kastil Batavia dihancurkan Gubernur Jenderal Herman William Daendles pada 1810. Bagian bangunan kastil yang masih berguna dipakai untuk membangun Istana Daendles di Weltevreden yang kini lebih dikenal sebagai gedung Departemen Keuangan yang berada di sebelah timur Lapangan Banteng.

Kini kondisi bekas kastil menjadi pangkalan truk dan menjadi kawasan kumuh. Di tanah milik Ditpalad itu tumbuh bangunan baru baik resmi maupun tak resmi. Wajar jika di kawasan itu diberi suatu tengara yang menunjukkan bahwa kawasan itu kawasan bersejarah, terutama karena kastil Batavia pernah berdiri di sana. Tapi kenyataannya, sungguh memprihatinkan. Orang sulit masuk ke kawasan itu.

Nah itu dia sobat jawaban kenapa kita tidak tau kalau di kawasan kota tua ada Kastil Batavia. Refensensi untuk tulisan kali ini Bang Mamat ambil dari kompas.com sobat. Sekian dari Bang Mamat.

Salam Nusantara !

Leave a Reply

 
Sobat Nusantara © 2011 DheTemplate.com & Main Blogger. Supported by Makeityourring Diamond Engagement Rings

You can add link or short description here