Advertise

Pages

Pages - Menu

Social Icons

Sample Text

Featured Posts

 
Sabtu, 28 Juli 2012

Peraih Nilai UN Tertinggi Se-Indonesia Itu Ikuti SPMU

1 komentar

Salam Nusantara !

Bang Mamat kali ini benar-benar menangis karena membaca sebuah berita dari laman unnes.ac.id. Bang Mamat menangis bukan karena karena ada berita duka atau benca dahsyat, tapi Bang Mamat membaca tentang kisah anak bangsa. Sebenarnya bukan berita yang mengharukan, tapi tidak tau mengapa Bang Mamat tiba-tiba meneteskan air mata. Sebenarnya apa yang Bang Mamat? Silahkan baca Kabar Nusantara berikut Sobat.


Mutiarani, peraih nilai tertinggi Ujian Nasional (UN) Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Se-Indonesia, mengikuti ujian tulis Seleksi Penerimaaan Mahasiswa Unnes (SPMU), Sabtu (28/7), di kampus Sekaran. Lulusan SMK 2 Semarang itu merupakan salah satu dari 8.000 peserta ujian yang digelar hari ini.
Secara khusus, dengan diikuti para wartawan dan sejumlah pejabat Unnes, Rektor Prof Sudijono Sastroatmodjo menyambangi Mutiarani yang tampak mulai mengerjakan soal-soal ujian. Tak ada dialog di antara keduanya.
Dalam seleksi tersebut, Mutiarani menjatuhkan pilihan pertamanya pada program studi Pendidikan Ekonomo (Akuntansi) S1 dan pilihan kedua Akuntansi S1. “Sudah sejak dulu cita-citaku pengin sekali jadi guru,” kata lulusan SMK 2 Semarangyang mendaftar sebagai penerima beasiswa Bidikmisi itu.
Ujian jalur seleksi mandiri itu berlangsung di 19 lokasi, yakni 14 lokasi di kampus Sekaran Gunungpati, sedangkan sisanya di IKIP Veteran, SMA Teuku Umar, SMK Teuku Umar, SMP 13, dan SMA Kesatrian 1 Semarang.
Bang Mamat menangis mungkin dikarenakan Bang Mamat hanya ingin memberikan sebuah kalimat untuk Mutiarani. " Tetap semangat kawan, maju terus pantang mundur. Masa depan bangsa ada ditangan kita", semangat ya Mutiarani dan sukses selalu.

Salam Nusantara !
Read more...
Senin, 23 Juli 2012

Solo, Menggoda Lewat Pesona Budaya

1 komentar

Salam Nusantara !

Tulisan yang Bang Mamat kali ini tentang Sendratari Ramayana di Taman Balaikambang Solo yang Bang Mamat ambil dari vivanews.co.id sobat.


Kita bisa melepas penat dengan perjalanan seru menikmati objek budaya.
Satu jam perjalanan darat dari Yogyakarta ke arah utara, kita akan sampai di Kota Solo. Tak perlu mencari pantai atau gunung. Di kota ini, kita bisa melepas penat dengan perjalanan seru menikmati serangkaian atraksi budaya.
Kita bisa menyaksikan Sendratari Ramayana. Pentas yang digelar setiap malam bulan purnama di Taman Balekambang ini termasuk salah program unggulan untuk memenangi kompetisi New7 Wonders Cities.
Menikmati pertunjukan ini tidak perlu membayar alias gratis. Yang penting kita bisa menyesuaikan jadwal liburan dengan waktu pentas. Maklum, pertunjukan ini hanya digelar satu kali dalam sebulan, yang biasanya jatuh di awal bulan.
Untuk bulan ini, pertunjukan digelar Selasa malam lalu. Begitu meriah dengan penonton membludak. Tak hanya tua, muda, tapi juga anak-anak, mengingat pertunjukan kali ini berlangsung di tengah musim libur sekolah.
“Dengan menonton wayang orang kita bisa menumbuhkan semangat anak untuk mencintai dan mempelajari wayang,” kata Aslui, warga negara Filipina yang menetap di Indonesia, saat melancong ke Solo bersama keluarganya.
Bagi yang tak sempat menyesuaikan kunjungan dengan jadwal pentas, tak perlu khawatir. Kita masih bisa menikmati pertunjukan serupa yang digelar setiap malam di Gedung Wayang Orang Sriwedari. Cukup siapkan Rp3.000, kita bisa menyaksikan aksi pemain memerankan tokoh-tokoh pewayangan.
Tak hanya malam hari menikmati objek wisata budaya di Solo. Siang hari, kita bisa menjelajah Keraton Kasunanan, Pura Mangkunegaran, Pasar Antik Ngarsopuro. Bagi yang memiliki waktu lebih, bisa mengarah ke timur menuju Tawangmangu. Kita bisa menemukan Candi Sukuh dan Candi Cetho di tengah hamparan kebun teh yang sejuk.
Selamat berlibur Sobat Nusantara !
Salam Nusantara !

Read more...

Festival Lembah Baliem 2012

0 komentar
Salam Nusantara !
Sudahkan Sobat Nusantara tahu tentang Festival Lembah Baliem? Jika belum kali in Bang Mamat sedikit berbagi tentang Festival Lembah Baliem yang Bang Mamat ambil dari wacananusantara.org. Seperti apakah festival ini? Berikut liputannya.
Inilah festival luar biasa dan telah menjadi daya tarik pengunjung di Papua. Festival Lembah Baliem awalnya merupakan acara perang antarsuku Dani, Lani, dan Suku Yali sebagai lambang kesuburan dan kesejahteraan. Sebuah festival yang menjadi ajang adu kekuatan antarsuku dan telah berlangsung turun temurun namun tentunya aman untuk Anda nikmati.
Festival Lembah Baliem berlangsung selama tiga hari dan diselenggarakan setiap bulan Agustus bertepatan dengan bulan perayaan kemerdekaan Republik Indonesia. Awalnya pertama kali digelar tahun 1989. Yang istimewa bahwa festival ini dimulai dengan skenario pemicu perang seperti penculikan warga, pembunuhan anak suku, atau penyerbuan ladang yang baru dibuka. Adanya pemicu ini menyebabkan suku lainnya harus membalas dendam sehingga penyerbuan pun dilakukan. Atraksi ini tidak menjadikan balas dendam atau permusuhan sebagai tema tetapi justru bermakna positif yaitu Yogotak Hubuluk Motog Hanoro yang berarti Harapan Akan Hari Esok yang Harus Lebih Baik dari Hari Ini.
Suku-suku di suku Papua meski mengalami modernisasi tetapi masih memegang teguh adat istiadat dan tradisi mereka. Salah satu yang paling menonjol adalah pakaian pria suku Dani yang hanya mengenakan penutup kemaluan atau disebut koteka. Koteka terbuat dari kulit labu air yang dikeringkan dan dilengkapi dengan penutup kepala yang terbuat dari bulu cendrawasih atau kasuari, sedangkan para wanita suku Dani mengenakan rok yang terbuat dari rumput atau serat pakis yang disebut sali. Saat membawa babi atau hasil panen ubi, para wanita membawanya dengan tas tali atau noken yang diikatkan pada kepala mereka.
Suku Dani terbiasa berperang untuk mempertahankan desa mereka atau untuk membalas dendam bagi anggota suku yang tewas. Para ahli antropologi menjelaskan bahwa “perang suku Dani” lebih merupakan tampilan kehebatan dan kemewahan pakaian dengan dekorasinya daripada perang untuk membunuh musuh. Perang bagi Suku Dani lebih menampilkan kompetensi dan antusiasme daripada keinginan untuk membunuh. Senjata yang digunakan adalah tombak panjang berukuran 4,5 meter, busur, dan anak panah. Seringkali, karena perang orang terluka daripada terbunuh, dan yang terluka dengan cepat dibawa keluar arena perang.
Kini, perang suku Dani diadakan setiap tahun di Festival Bukit Baliem di Wamena selama bulan Agustus (lihat Kalender Acara). Dalam pesta ini, yang menjadi puncak acara adalah pertempuran antara suku Dani, Yali, dan Lani saat mereka mengirim prajurit terbaiknya ke arena perang mengenakan tanda-tanda kebesaran terbaik mereka. Festival ini dimeriahkan dengan Pesta Babi yang dimasak di bawah tanah disertai musik dan tari tradisional khas Papua. Ada juga seni dan kerajinan buatan tangan yang dipamerkan atau untuk dijual.
Setiap suku memiliki identitasnya masing-masing dan orang dapat melihat perbedaan yang jelas di antara mereka sesuai dengan kostum dan koteka mereka. Pria suku Dani biasanya hanya memakai koteka kecil, sedangkan pria suku Lani mengenakan koteka lebih besar, karena tubuh mereka lebih besar daripada rata-rata pria suku Dani. Sedangkan pria suku Yali memakai koteka panjang dan ramping yang diikatkan oleh sabuk rotan dan diikat di pinggang.
Dengan menghadiri Festival Lembah Baliem maka Anda akan memiliki kesempatan langka untuk belajar dan bersentuhan langsung dengan beragam tradisi suku-suku setempat yang berbeda-beda tanpa harus mengunjunginya ke pedalaman Papua Barat yang jauh dan berat. Diperkirakan festival ini diikuti oleh lebih dari 40 suku lengkap dengan pakaian tradisional dan lukisan di wajah mereka.
Kegiatan
Selama festival, siapkan kamera Anda dalam memori berkapasitas besar. Karena Anda akan banyak melihat hal-hal unik yang tidak boleh dilewatkan. Peserta suku yang terlibat lebih dari seribu orang dengan mengenakan tanda-tanda kebesaran suku mereka. Ada yang unik yaitu mereka menggunakan  kacamata hitam trendy meski dalam pakaian tradisional. Mintalah mereka dengan sopan agar berpose bersama Anda karena jelas ini hal yang tidak biasa yang tidak boleh dilewatkan.
Anda juga dapat menyaksikan pertunjukan pikon atau alat musik tradisional yang mengisahkan kehidupan manusia. Ada juga karapan babi yang manjadi atraksi menarik dan menimbulkan keriuhan peserta dan penonton. Selain itu Anda dapat menyaksikan perlombaan memanah, melempar sege atau tongkat ke sasaran, puradan yaitu menggulirkan roda dari anyaman rotan, dan sikoko yaitu melempar pion ke sasaran. Perlombaan-perlombaan ini dapat Anda ikuti secara langsung.
Yang perlu Anda lakukan selama festival hanya mengamati dan menikmati perang saja sambil memotret. Semakin lama festival ini berlangsung maka suasana perang dengan tombak, parang, dan panah yang menghantam lawan akan semakin dekat dan seru. Semakin banyak tombak yang meleset maka semakin keras sorakan dari ratusan penonton. Suku-suku ini telah mengikuti festival perang setiap tahun sehingga acaranya semakin menarik tiap tahunnya.
Setelah festival selesai, pengunjung dapat berjalan-jalan ke Pasar Suku Dani di Wamena dan mengunjungi Desa tradisional Wauma yang dapat dicapai dengan mobil dari Wamena. Di Aikima Anda dapat melihat mumi kepala desa yang telah berumur 250 tahun. Dari Aikima setelah mendaki 2 jam  Anda dapat melihat mata air garam yang telah digunakan wanita suku Dani selama berabad-abad untuk membuat garam dengan cara yang sederhana.
Akomodasi
Di sekitar Wamena terdapat beberapa penginapan, bahkan di antaranya sudah berkelas internasional. Oleh karena itu anda disarankan untuk memesan paket melalui pelaksana perjalanan yang akan mengatur perjalanan anda dan menyediakan transportasi dan akomodasi.
Kuliner
Di saat akhir peperangan akan diselenggarakan perayaan makan bersama di dekat arena perang. Jika Anda memesan paket tur maka penyelenggara akan menyediakan tempat makan untuk Anda. Di sini Anda juga tentunya dapat menikmati pertunjukan musik dan tari tradisional dimana Anda dapat ikut bergabung.
Tips
Jika berniat melakukan perjalanan sendiri ke daerah pedalaman maka untuk keselamatan disarankan untuk melaporkan perjalanan Anda ke Kepolisian saat tiba di bandara.
Itu dia sedikit tentang Festival Lembah Baliem yang bisa Bang Mamat muat.
Salam Nusantara !

Read more...
Minggu, 22 Juli 2012

“Soekarno Lahir di Surabaya, Bukan di Blitar”

0 komentar
Foto illustrasi : http://robbyalexandersirait.files.wordpress.com

Salam Nusantara !

Sobat Nusantara, Bang Mamat baru pulang dari dunia maya dan Bang Mamat baru saja menemukan artikel yang berjudul “Soekarno Lahir di Surabaya, Bukan di Blitar”. Cukup membingungkan bukan? Selama ini kita tahu bahwa Presiden pertama kita lahir di Blitar tapi kenapa judul artikel yang satu ini ditulis bahwa Soekarno lahir di Surabaya? Mau tahu jawabanya? Silahkan Sobat Nusantara baca artikel yang Bang Mamat ambil dari vivanews.co.id.


Ini yang tertulis dalam buku-buku sejarah: Presiden pertama RI, Soekarno lahir di Blitar pada 6 Juni 1901. Namun, menurut Ketua Umum Soekarno Institute, Peter A. Rohi, nyatanya proklamator Indonesia itu dilahirkan di Surabaya, tepatnya di Jalan Pandean IV/40. Untuk meluruskan sejarah, warga Surabaya akan memasang prasasti di rumah tersebut pada 6 Juni 2011 mendatang, bertepatan dengan hari ulang tahun Soekarno.
Prasasti itu dipasang sebagai tanda bahwa Soekarno benar-benar dilahirkan di Surabaya, bukan di Blitar seperti yang selama ini ditulis dan disebarluaskan ke masyarakat.
“Di Jakarta ada prasasti Barack Obama, padahal dia Presiden AS dari negara lain. Masak di Indonesia tidak ada prasasti Soekarno? Kami akan memasangnya di rumah kelahiran Sang Proklamator dan juga Presiden Pertama Soekarno,” kata Peter, Selasa, 31 Mei 2011.
Peter menjelaskan, nantinya, prasasti akan dibuka dan diresmikan langsung oleh Prof. Ir. Hariono Sigit, putra dari Utari atau istri pertama Ir. Soekarno. Dalam prasasti tertera gambar Soekarno dan tulisan berisi penegasan rumah kelahirannya.
Dijelaskan Peter, Bung Karno lahir di sebuah rumah kontrakan di Jalan Lawang Seketeng, Surabaya, yang sekarang berubah nama menjadi Jalan Pandean IV. Ayahnya bernama Raden Soekemi seorang guru Sekolah Rakyat dan ibunya bangsawan Bali bernama Ida Ayu Nyoman Rai.
“Jalan Lawang merupakan tempat berkumpulnya ‘Laskar Pemuda Revolusi’ pimpinan Soekarno di zaman penjajahan dulu. Di kampung tersebut juga ada rumah Mayjen Soengkono, Bung Tomo, serta Gubernur Suryo,” terangnya.
Mengomentari kelahiran Sang Proklamator yang disebut lahir di Blitar, Peter sangat menyayangkan sikap pemerintah. Padahal, lanjutnya, berbagai buku-buku sejarah dan arsip nasional mencatat Soekarno dilahirkan di Surabaya. “Saya heran kenapa sejarah diputarbalikkan begitu?”
Bahkan, tegas Peter, mantan Kepala Perpustakaan Blitar sudah mengakui hal itu.
Untuk menguatkan dalilnya, lelaki tersebut menunjukkan puluhan koleksi buku sejarah yang menuliskan Soekarno lahir di Surabaya. Di antaranya, buku berjudul ‘Soekarno Bapak Indonesia Merdeka’ karya Bob Hering, ‘Ayah Bunda Bung Karno’ karya Nurinwa Ki S. Hendrowinoto tahun 2002, ‘Kamus Politik’ karangan Adinda dan Usman Burhan tahun 1950, ‘Ensiklopedia Indonesia’ tahun 1955, ‘Ensiklopedia Indonesia’ tahun 1985, dan ‘Im Yang Tjoe’ tahun 1933 yang ditulis kembali oleh Peter A. Rohi dengan judul ‘Soekarno Sebagai Manoesia’ pada tahun 2008.
Peter berharap bangsa Indonesia mengetahui dan menyadari kekeliruan ini.  “Harus disadari, bahwa selama ini keliru, Soekarno bukan dilahirkan di Blitar tetapi di Surabaya,” katanya bersemangat.
Ia menceritakan, pasca tragedi G30S/PKI, semua buku sejarah ditarik dan diganti di Pusat Sejarah ABRI pimpinan Nugroho Notosusanto. “Tapi saya heran, kenapa ada pergantian kota kelahiran Soekarno?” (Laporan: Tudji Martudji, Surabaya | kd)
Itu dia Sobat jawaban dari pertanyaan diawal tadi. Mata kita jadi terbuka kembali akan kebenaran. Sekian dari Bang Mamat.
Salam Nusantara !

Read more...

Orangtua dan Guru Demo Minta RSBI Dihapus

0 komentar
Demo minta Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI) dihapuskan

Salam Nusantara !

Benarkah RSBI Rumah Si Kaya Bukan Si Miskin? Bagaimana menurut Sobat Nusantara menanggapi berita berikut ini?


Sejumlah guru yang tergabung dalam berbagai organisasi guru di Indonesia, bersama sejumlah siswa dan orang tua siswa melakukan aksi unjuk rasa di Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta, Kamis 21 Juni 2012. 

Mereka menuntut agar Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI) dihapuskan, karena hanya "mencekik" para orang tua siswa.

"Bubarkan RSBI yang menyebabkan biaya tinggi. RSBI hanya dinikmati oleh orang-orang kaya dan anak-anak pejabat. RSBI bertarif internasional, bukan bertaraf internasional, sekali lagi bertarif internasional," ucap orator lewat pengeras suaranya.

Karena itu, mereka juga menuntut agar Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan segera menghapus program SBI/RSBI, karena pendidikan berkualitas adalah milik semua anak bangsa. 

Mereka juga meminta Kemendikbud untuk menyelenggarakan pendidikan yang berkualitas dan berkeadilan bagi semua rakyat, bukan hanya untuk orang kaya.

"Kemendikbud harus mengembalikan pendidikan sebagai hak asasi bukan komiditi," kata Guntur Ismail dari Presidium Federasi Serikat Guru Indonesia.

Guntur menambahkan, presiden juga harus mengingatkan jajaran Kemendikbud untuk kembali pada amanat konstitusi RI. Sebagaimana tercantum dalam pembukaan UUD 1945 yang menyebutkan bahwa mencerdaskan kehidupan bangsa adalah tujuan republik ini didirikan.

"Kami menolak program SBI/RSBI karena menimbulkan pengkastaan dalam pendidikan nasional, mendiskriminasi anak bangsa, bernafas komersialisasi pendidikan, dan ini merupakan upaya pemerintah melepas tanggung jawab pembiayaan pendidikan," ujarnya.

Selain itu, dalam aksi ini mereka juga membawa berbagai macam poster dan spanduk. Salah satu spanduk yang dibentangkan bertuliskan "Tolak komesialisasi pendidikan. Bubarkan RSBI".

Di antara mereka, terutama orang tua siswa juga melakukan aksi ikat pinggang sebagai bentuk semakin 'mencekiknya' biaya pendidikan. Beragam alat dapur seperti panci, penggorengan, cobek, sendok, dan lain-lain juga digantungkan dalam aksi ini. 

"Ini simbol dari biaya yang seharusnya untuk makan, telah diambil untuk keperluan biaya pendidikan," kata salah seorang orang tua siswa, Heru Narsono.

Menurutnya, RSBI ini merupakan salah satu kegagalan pemerintah untuk menyediakan pendidikan bermutu dan berkeadilan. 

"Para orang tua siswa harus membayar mahal. Padahal tanggung jawab pemerintah tidak lepas untuk memberikan pendidikan murah dan bermutu," ujar orang tua dari Punoti Widyastuti, siswi Kelas V SD RSBI Rawa Mangun 12 Pagi, Jakarta Timur.

Demo minta Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI) dihapuskan


Pendidikan Murah
Koordinator Divisi Monitoring Pelayanan Publik Indonesia Corruption Watch (ICW) Febri Hendri mengatakan, ada kenaikan anggaran pendidikan dari tahun lalu yang diberikan pemerintah kepada Kemendikbud. 

Dijelaskan Febri, pemerintah telah mengalokasikan dana sebesar Rp269,6 triliun untuk 2011, sementara untuk tahun 2012 anggaran pendidikan naik menjadi Rp286,95.

"Ketika anggaran pendidikan naik, biaya pendidikan seharusnya menurun. Tapi kan tidak. Justru malah makin mahal dan menggila," kata Febri.

Febri menambahkan, hal itu bisa dilihat dari biaya masuk sekolah dasar RSBI untuk tahun ini berkisar antar Rp5-6 juta. "Belum SMP, SMA, kuliah," ujar Febri.

Bagaimana menurut Sobat Nusantara? Bang Mamat tunggu tanggapannya.

Salam Nusantara !

Read more...

Indonesia Miliki Bahasa Terkaya di Dunia

0 komentar
Bahasa di Indonesia merupakan sepersepuluh dunia

Salam Nusantara !

Indonesia memang kaya dalam segala hal, termasuk kabar nusantara yang Bang Mamat kutip dari vivanews.co.id berikut.

Provinsi Bali kembali menjadi tuan rumah perhelatan internasional. Kali ini, Pulau Dewata itu menjadi tuan rumah digelarnya Festival Linguistik Indonesia yang diselenggarakan oleh International Lexical Functional Grammar Assotiation (ILFGA) di Kampus Universitas Udayana.

Wakil Ketua Penyelenggara, I Nyoman Aryawibawa menjelaskan, acara yang bakal diikuti oleh 12 negara itu diharapkan bisa menjadi tonggak penting ilmu linguistik di Indonesia. Alasannya, sepersepuluh lebih dari bahasa-bahasa di dunia ada di Indonesia.
"Ini yang menjadikan Indonesia sebagai salah satu negara yang paling kaya dan beragam kebahasaannya," kata Arya, Kamis 28 Juni 2012.
Dengan pertimbangan kekayaan itu pula, Indonesia  menjadi laboratorium alami bagi penelitian kebahasaan. "Ini sangat penting untuk pengembangan dan terobosan teoritis ilmu bahasa dan penerapannya," tutur Arya.
Meski dokumentasi dan penelitian sudah dilakukan banyak kalangan, namun Arya menilai, masih banyak bahasa-bahasa di Nusantara yang belum terdokumentasikan dengan lengkap dan baik.
Lewat perhelatan ini, Arya berharap Indonesia bisa sejajar dengan negara maju dalam keilmuan, termasuk linguistik. Selama ini, Indonesia dianggap cukup ketertinggalan baik dalam kuantitas maupun kualitas sumber daya manusia yang andal.
Untuk itu, dirinya memandang perlunya  pendidikan, penelitian dan kegiatan lain yang terkait dengan liguistik. Semua itu dilaksanakan secara intensif, berkelanjutan dan berkualitas tinggi serta berstandar internasional guna mengimbangi persaingan global yang semakin ketat.
Acara itu sendiri terselenggara atas inisiatif Universitas Udayana bekerjasama dengan Australian National University (ANU) dan Max Planx Institute, Jerman serta organisasi Masyarakat Linguistik Indonesia (MLI).
Kita patut berbangga karena kita dilahirkan di Bumi Indonesia ini sobat.
Salam Nusantara !

Read more...

Joki Ujian Harus Kena Drop Out

0 komentar
Suasana ujian Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN)

Salam Nusantara !

Untuk kabar nusantara kali ini Bang Mamat mengutip dari vivanews.co.id sobat. Masalah yang terjadi dinusantara kali ini bukan masalah yang main-main lagi, tapi masalah kepercayaan diri dalam menghadapi tantangan masa depan termasuk berjuang agar diterima diperguruan tinggi negeri. Masalah yang Bang Mamat kali ini tentang joki SNMPTN. Bagaimanakah kabarnya? Langsung saja sobat.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia, Mohammad Nuh menilai tertangkapnya sejumlah joki ujian masuk perguruan tinggi negeri baru-baru ini mengindikasikan sistem monitor telah berjalan. Nuh mengatakan kementeriannya telah bersikap tegas terhadap tindakan yang mencederai prinsip akademik.

"Joki yang tertangkap menunjukkan sistem jalan, artinya sistem monitoring berjalan," katanya usai buka bersama di kawasan Kemang, Jakarta, Minggu, 22 Juli 2012.

Menurut dia, joki ujian merupakan pelanggaran akademik yang luar biasa. Oleh karena itu, pelakunya harus dikenakan sanksi berat. "Harus diberikan sanksi untuk di drop out. Saya percayakan sepenuhnya kepada perguruan tinggi," ujarnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, sejumlah joki tertangkap saat mengikuti ujian masuk perguruan tinggi negeri. Para joki rata-rata mahasiswa yang lolos ujian saringan tahun sebelumnya. 

Ironis ketika bisa masuk perguruan tinggi negeri tapi bukan karena usaha sendiri melainkan usaha orang lain (joki). Dari masalah diatas timbul pertanyaan, dimana rasa percaya diri peserta ujian dalam menghadapi SNMPTN? Padahal ujian masuk perguruan tinggi negeri hanya salah satu dari tantangan yang harus dihadapi calon-calon sarjana sebelum benar-benar menghadapi tantangan yang lebih berat lagi. 

Nah bagaimana dengan sobat nusantara, apakah menggunakan joki atau tidak? Sekian dari Bang Mamat.

Salam Nusantara !

Read more...
?">RSS'); document.write('<\/script>"); ?max-results=5">Featured Post 5'); document.write(" ?max-results="+numposts1+"&orderby=published&alt=json-in-script&callback=showrecentposts\"><\/script>");
?">RSS'); document.write(' ul.tb_recent_comments{list-style:none;margin:0;padding:0;} .tb_recent_comments li{background:none !important;margin:0 0 6px !important;padding:0 0 6px 0 !important;display:block;clear:both;overflow:hidden;list-style:none;} .tb_recent_comments li .avatarImage{padding:3px;float:left;margin:0 6px 0 0;position:relative;overflow:hidden;} .tb_recent_comments li img{padding:0px;position:relative;overflow:hidden;display:block;} .tb_recent_comments li span{margin-top:4px;color: #666;display: block;font-size: 12px;font-style: italic;line-height: 1.4;} ?max-results=5">Featured Post 6'); document.write(" ?max-results="+numposts1+"&orderby=published&alt=json-in-script&callback=showrecentposts\"><\/script>");
?">RSS'); document.write('
?max-results=5">Featured Post 8'); document.write("
?max-results="+numposts1+"&orderby=published&alt=json-in-script&callback=showrecentposts\"><\/script>");
 
Sobat Nusantara © 2011 DheTemplate.com & Main Blogger. Supported by Makeityourring Diamond Engagement Rings

You can add link or short description here